Lafadz Bacaan Niat Puasa Ramadhan Yang Baik dan Benar

Beribah puasa di bulan ramadhan merupakan perkara yang wajib di laksanakan oleh semua umat muslim di dunia yang sudah mencapai aqil baligh serta mampu dan sehat ketika menjalankannya. Membaca lafadz doa niat puasa merupakan syarat syah wajib puasa yang biasanya dibacakan sehabis makan sahur, maka dari itu bagi anda yang ingin menjalankan ibadah puasa diwajibkan untuk membaca niat terlebih dahulu karena bila tidak membacanya maka puasa anda di anggap tidak syah.

Dalam sebuah hadits shahih di temukan bahwa waktu yang paling tepat untuk membaca niat puasa dilakukan setiap malam sebelum terbit fajar, dan berikut bunyinya :

ﻗﺎﻞ ﺭﺴﻮﻞ ﺍﻟﻟﻪ ﺼﻟﻰ ﺍﻟﻟﻪ ﻋﻟﻴﻪ ﻮﺴﻟﻢ : ﻤﻦ ﻟﻡ ﻴﺑﻴﺕ ﺍﻟﺼﻴﺎﻢ ﻗﺑﻞﺍﻟﻔﺠﺮ ﻔﻼ ﺼﻴﺎﻢ ﻟﻪ . ﺮﻭﺍﻩﺍﻟﺨﻤﺴﺔ
"Barang siapa yang tidak berniat puasa pada malam hari sebelum fajar maka tidak sah puasanya". (Diriwayatkan Oleh HR Ahmad Abu Dawud, Ibnu Majah, An-Nasa'i dan At-Tirmidzi)

Hadits ini disebutkan oleh sejumlah ulama mempunyai hukum marfu’, yakni dihukumi kalau Nabi yang mengucapkannya. Karena isinya merupakan sesuatu yang bukan berasal dari ijtihad dan pendapat pribadi.

Maka dari hadits ini jelas bahwa waktu niat adalah sepanjang malam sampai terbitnya fajar. Hadits ini juga menunjukkan wajibnya berniat dari malam hari dan tidak syahnya puasa orang yang berniat setelah terbitnya fajar. Ini adalah pendapat mayoritas Al-Malikiah, Asy-Syafi’iyah. dan Al-Hanabilah. Dan ini yang dikuatkan oleh Ibnu Qudamah, An-Nawawi, Ibnu Taimiah, Ash-Shan’ani dan Asy-Syaukani.

Adapun pendapat berbeda menurut ke 4 mazhab yakni :

Mazhab Syafi'iyah
Untuk semua jenis puasa wajib (baik yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu seperti puasa Ramadlan; yang sifatnya menjadi tanggungan seperti qadla', nazar, kafarat, dll.) niat harus dilakukan pada malam hari. Adapun puasa sunnnah, niat bisa dilakukan sejak malam hari sampai sebelum tergelincirnya matahari. Karena Nabi saw. suatu hari berkata pada 'Aisyah: 'Apakah kamu mempunyai makanan?'. Jawab 'Aisyah: 'Tidak punya'. Terus Nabi bilang: 'Kalau begitu aku puasa'. Lantas 'Aisyah mengisahkan bahwa Nabi pada hari yang lain berkata kepadanya: 'Adakah sesuatu yang bisa dimakan?'. Jawab 'Aisyah: 'Ada'. Lantas Nabi berkata: 'Kalau begitu saya tak berpuasa, meskipun saya telah berniat puasa'.

Mazhab Hambaliyah
Tidak beda dari Syafi'iyah, mazhab ini mengharuskan niat dilakukan pada malam hari, untuk semupa jenis puasa wajib. Adapun puasa sunnah, berbeda dari Syafi'iyah, niat bisa dilakukan walaupun telah lewat waktu Dhuhur (dengan syarat belum makan/minum sedikitpun sejak fajar).

Mazhab Malikiyah
Niat dianggap sah, untuk semua jenis puasa, bila dilakukan pada malam hari atau bersamaan dengan terbitnya fajar. Adapun apabila seseorang berniat sebelum terbenamnya matahari pada hari sebelumnya atau berniat sebelum tergelincirnya matahari pada hari ia berpuasa maka puasanya tidak sah walaupun puasa sunnah.

Mazhab Hanafiyah
Lebih baik bila niat puasa (apa saja) dilakukan bersamaan dengan terbitnya fajar, karena saat terbit fajar merupakan awal ibadah. Jika dilaksanakan setelah terbitnya fajar, untuk semua jenis puasa wajib yang sifatnya menjadi tanggungan/hutang (seperti puasa qadla, puasa kafarat, puasa karena telah melakukan haji tamattu' dan qiran --sebagai gantinya denda/dam, dll) maka tidak sah puasanya.

Dan berikut ini adalah lafadz bacaan doa niat puasa ramadhan yang lengkap dengan artinya.
niat puasa

Tulisan Arab
نـَوَيْتُ صَوْمَ غـَدٍ عَـنْ ا َدَاءِ فـَرْضِ شـَهْرِ رَمـَضَانَ هـَذِهِ السَّـنـَةِ لِلـّهِ تـَعَالى

Tulisan Latin
"Nawaitu sauma ghadin an'adai fardi syahri ramadhana hadzihisanati lillahita'ala"

Artinya
"Sengaja aku berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu puasa pada bulan Ramadhan bagi tahun ini karena Allah Taala"